Kelebihan dan Kekurangan Jika Ujian Nasional Kembali Diterapkan

  • admin_hspg |
  • 1 Nov 2024 |
  • 0 |
  • 0

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru, Prof. Abdul Mu'ti, baru-baru ini menyatakan rencananya untuk meninjau ulang beberapa kebijakan pendidikan, termasuk zonasi, kurikulum merdeka, dan ujian nasional (UN). "Tapi tentu saja semuanya akan kita lihat secara keseluruhan, tidak tergesa-gesa, karena itu saya dalam beberapa saat ini akan meminta masukan dari berbagai pihak," ungkapnya pada Senin, 21 Oktober 2024, di Kantor Kemendikbudristek. Ini menimbulkan perbincangan hangat di kalangan pendidik, siswa, dan masyarakat luas, mengingat dampak besar dari perubahan kebijakan ini terhadap sistem pendidikan di Indonesia.


    Dorongan dari Parlemen untuk Mengembalikan Ujian Nasional


    Dorongan untuk mempertimbangkan kembali penerapan UN juga datang dari Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Menurutnya, UN dapat menjadi alat penting untuk memetakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. "Intinya, kita memang perlu data yang bisa dimanfaatkan secara nasional untuk bisa membandingkan kondisi dan hasil belajar atau pendidikan dari satu daerah dengan daerah lain," ujar Hetifah pada Selasa, 29 Oktober 2024, di Kompleks Parlemen, Jakarta.


    Dengan kembali diangkatnya isu UN ini, pro dan kontra pun semakin mengemuka. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan jika UN kembali diterapkan di Indonesia.


    Kelebihan Ujian Nasional


    1. Standar Penilaian Nasional: UN dapat memberikan standar yang sama untuk mengukur kemampuan siswa di seluruh Indonesia. Ini penting untuk mengidentifikasi kesenjangan pendidikan antar daerah.

    2. Pemetaan Kualitas Pendidikan: Melalui hasil UN, pemerintah bisa memetakan daerah mana saja yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pengembangan infrastruktur atau kualitas pengajaran.

    3. Dorongan bagi Sekolah dan Siswa: Kehadiran UN mendorong sekolah dan siswa untuk lebih giat belajar dan mencapai target akademis yang telah ditetapkan.

    4. Data untuk Kebijakan Pendidikan: Hasil UN bisa menjadi data penting bagi pemerintah dalam merancang kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan terukur.


    Kekurangan Ujian Nasional


    1. Tekanan Berlebihan pada Siswa: UN sering kali menimbulkan tekanan tinggi bagi siswa, karena hasilnya dianggap sangat menentukan masa depan akademis mereka.

    2. Pengajaran yang Berorientasi pada Ujian: Untuk mengejar nilai tinggi di UN, guru cenderung fokus pada materi ujian dan mengesampingkan aspek pembelajaran holistik yang lebih penting.

    3. Tidak Adil bagi Daerah Terpencil: Beberapa daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas pendidikan akan sulit bersaing dengan daerah maju, sehingga UN bisa menunjukkan ketimpangan yang tidak sepenuhnya mencerminkan kualitas belajar siswa.

    4. Biaya Pelaksanaan yang Tinggi: Penyelenggaraan UN memerlukan anggaran besar, baik dari sisi penyediaan soal, pelaksanaan ujian, hingga pengelolaan hasil.


    Sikap dan Pandangan Homeschooling HSPG Terhadap Ujian Nasional


    Direktur Homeschooling HSPG, Ir. Kusnanto, M.M., pada Rabu, 30 Oktober 2024, memberikan pandangannya mengenai ujian nasional. Menurut beliau, penilaian siswa idealnya dilakukan melalui tiga pihak: guru, satuan pendidikan, dan pemerintah. “Sebenarnya tidak ada masalah dengan ketiga pihak ini sebagai penilai, tetapi yang menjadi permasalahan adalah ketika UN dijadikan sebagai penentu kelulusan,” ujarnya. Kusnanto mengusulkan agar penilaian pemerintah hanya berfungsi sebagai pemetaan kebutuhan pendidikan per daerah, bukan sebagai penentu kelulusan siswa.


    Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya mengkaji kebijakan kenaikan kelas otomatis. Menurutnya, sistem ini bisa berdampak pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Untuk itu, Ir. Kusnanto yang juga menjabat sebagai Ketua 1 Asah Pena Indonesia (Asosiasi Penyelenggara dan Pelaku Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif di Indonesia), berencana mengadakan audiensi dengan Menteri Pendidikan untuk membahas hal ini.


    Homeschooling HSPG sebagai Alternatif Terbaik


    Bagi orang tua yang menginginkan pendidikan fleksibel dan berkualitas, Homeschooling HSPG yang telah tersebar di 26 kota di Indonesia adalah pilihan terbaik. Dengan pendekatan yang disesuaikan dan fokus pada kebutuhan siswa, HSPG siap mendukung perkembangan akademis dan karakter anak secara optimal.


    Segera daftarkan anak Anda di Homeschooling HSPG untuk mendapatkan pendidikan terbaik yang mendukung potensi mereka!


    (brahmastya artanto)


    Informasi selengkapnya dapat menghubungi 

    Hotline: 0812 1516 8833

    Telepon (0274) 512 160


    “Homeschooling HSPG, Sekolah Berbasis Bakat dan Minat”



    Comments



    Related Post

    Homeschooling HSPG Semakin Diminati

  • admin_hspg |
  • 13 Mei 2024 |
  • 0 |
  • 0

    Tahun 2023 Homeschooling HSPG kembali menorehkan pencapaian yang membanggakan, dengan mengantarkan kurang lebihnya 70 siswanya lolos ujian masuk PTN yang dicita-citakan. Beberapa siswa berhasil masuk PTN favorit, seperti Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Airlangga, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

    e-Rapor Kurikulum Merdeka

  • admin_hspg |
  • 13 Mei 2024 |
  • 0 |
  • 0

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan e-Rapor Kurikulum Merdeka menjadi sesederhana mungkin, sehingga diharapkan dapat memudahkan guru dan wali kelas saat menggunakannya. Aplikasi e-rapor merupakan opsi alat bantu bagi guru dan satuan pendidikan melakukan pelaporan hasil belajar peserta didik untuk disampaikan kepada orang tua atau wali murid sebagai alat bantu.