Learning to Know
Peserta didik diajarkan arti pentingnya sebuah pengetahuan. Peserta didik diajarkan untuk mencari dan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya melalui pengalaman-pengalaman yang nyata. Peserta didik didorong untuk belajar lebih konstektual, hal ini akan memicu munculnya sikap kritis dan semangat belajar peserta didik meningkat.
Learning to Do
Peserta didik belajar untuk dapat menggambarkan pengetahuan secara praktikal dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar mampu berkarya. Pilar ini diterapkan melalui berbagai macam kegiatan pendidikan vokasi untuk mendorong munculnya keterampilan uang menunjang kehidupan peserta didik. Pembelajaran keterampilan berorientasi pada rekayasa dan teknologi, pengembangan bahasa dan kemampuan lainnya yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pilar yang kedua ini juga diberikan melalui kegiatan pemberdayaan yang mendorong kesiapan mental peserta didik untuk mengembangkan identitas dirinya ke arah yang lebih positif.
Learning to Live Together
Belajar agar peserta didik dapat hidup bersama dengan sesamanya secara damai untuk dapat bekerja sama. Pilar ini dikemas melalui berbagai kegiatan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan masyarakat seperti kegiatan live in, kunjungan sosial ke panti asuhan, kegiatan bela negara dan kegiatan sosial lainnya.
Learning to Be
Belajar untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian dan memiliki tanggung jawab sebagai manusia. Belajar dalam konteks ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Pilar ini diberikan melalui proyek-proyek pembelajaran yang menstimulasi peserta didik untuk menjadi konseptor sekaligus pelaku sehingga muncul nilai kreatif, gotong royong dan berpikir kritis.
Kurikulum Nasional
Kerangka kurikulum nasional yang digunakan Homeschooling HSPG adalah Kurikulum Merdeka. Melalui pendekatan pendidikan inklusif yang diimplementasikan di kurikulum nasional, pembelajaran akan bersifat kontekstual dan sesuai kebutuhan peserta didik. Dimana metode pembelajaran yang diterapkan adalah active and fun learning dengan mengembangkan flipped classroom, blended classroom, dan online learning yang terintegrasi.
Kurikulum Cambridge
Homeschooling HSPG mengimplementasikan Cambridge International Examination (CIE) Curriculum yang berasal dari University of Cambridge di Inggris Raya. Kurikulum ini diterapkan agar peserta didik memiliki kualifikasi akademik bertaraf internasional dan memiliki peluang untuk melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia. Pada program Internasional Double Degree, kurikulum yang digunakan adalah gabungan antara Kurikulum Merdeka dengan Cambridge sehingga peserta didik akan belajar dalam integrasi dua kurikulum tersebut dan mendapatkan dua sertifikat yang berbeda.
Profil Pelajar Pancasila
Pelajar Homeschooling HSPG yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia menunjukkan hubungan yang baik dengan Tuhan. Mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Ada lima elemen utama dalam profil ini: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak terhadap sesama manusia; (d) akhlak terhadap alam; dan (e) akhlak dalam bernegara.
Pelajar Homeschooling HSPG menjaga budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya sambil tetap terbuka terhadap budaya lain. Ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terciptanya budaya positif yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Elemen kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi antar budaya, serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman keberagaman.
Pelajar Homeschooling HSPG memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu bekerja sama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih efisien dan ringan. Elemen-elemen utama dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Pelajar Homeschooling HSPG yang mandiri bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci kemandirian mencakup kesadaran diri dan situasi yang dihadapi serta kemampuan mengatur diri sendiri.
Pelajar Homeschooling HSPG yang bernalar kritis mampu memproses informasi secara objektif, baik kualitatif maupun kuantitatif. Mereka mengaitkan berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan. Elemen-elemen kunci dari penalaran kritis adalah memperoleh dan memproses informasi, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran, dan membuat keputusan.
Pelajar Homeschooling HSPG yang kreatif mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci kreativitas meliputi kemampuan menghasilkan gagasan orisinal serta menciptakan karya dan tindakan yang orisinal.